Situs Kuta Tanggeuhan
Situs Kuta Tanggeuhan adalah salah satu peninggalan budaya dan sejarah yang berada di Dusun Cidaweung, Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur

CIANJUR.CO - Situs Kuta Tanggeuhan adalah salah satu peninggalan budaya dan sejarah yang berada di Dusun Cidaweung, Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur. Lokasi ini dikenal masyarakat sekitar sebagai tempat sakral yang memiliki nilai historis dan mitologis sangat kuat. Tidak hanya menjadi saksi bisu peradaban masa lampau, situs ini juga menyimpan legenda yang hingga kini masih dipercayai dan diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat setempat.
Situs ini tersembunyi di antara hutan dan perkebunan, terletak di lereng barat Gunung Gede dengan ketinggian sekitar 1.100 mdpl. Akses menuju lokasi memerlukan perjalanan kaki sekitar 1,5 kilometer dari pemukiman terdekat. Namun, hal itu tidak menyurutkan niat para peneliti, peziarah, dan pencinta sejarah untuk menelusuri jejak peninggalan leluhur yang dipercaya sebagai pusat pertahanan spiritual kerajaan Sunda kuno.
Baca juga: Legenda Curug Ngebul: Asal Usul Mistis dari Pagelaran Cianjur
Makna Filosofis Nama 'Kuta Tanggeuhan'
Secara etimologis, "Kuta" berarti benteng atau tempat pertahanan, sedangkan "Tanggeuhan" berasal dari bahasa Sunda yang bermakna "pegangan" atau "tumpuan". Dengan demikian, Situs Kuta Tanggeuhan dapat dimaknai sebagai benteng yang menjadi pegangan atau tumpuan pertahanan terakhir. Bukan hanya pertahanan fisik, tetapi juga perlambang dari pertahanan spiritual atau nilai-nilai luhur yang dijaga oleh masyarakat Sunda tempo dulu.
Menurut budayawan lokal, tempat ini adalah simbol dari ketahanan budaya dan jati diri masyarakat Sunda di tengah berbagai ancaman perubahan zaman.
Struktur dan Peninggalan Arkeologis di Situs Kuta Tanggeuhan
Walau belum banyak dilakukan ekskavasi atau penelitian intensif oleh arkeolog resmi, namun sobat Cianjur dapat menemukan beberapa struktur batu yang tertata secara alami namun menunjukkan pola geometris tertentu. Beberapa bagian menunjukkan adanya formasi batu menyerupai pagar keliling yang membentengi area inti situs. Ada pula batu pipih yang diduga kuat sebagai batu tapak atau batu alas tempat meditasi leluhur zaman dulu.
Di bagian tengah situs terdapat sebuah batu besar yang disebut masyarakat sebagai “Batu Petapaan”, yaitu tempat bertapa para resi atau tokoh spiritual. Selain itu, terdapat beberapa lubang batu kecil yang dipercaya sebagai tempat penyimpanan benda pusaka atau sesajen.
Legenda Masyarakat Tentang Kuta Tanggeuhan
Berbagai cerita turun-temurun berkembang di masyarakat seputar situs ini. Salah satu legenda paling dikenal adalah tentang Eyang Surya Kencana, tokoh spiritual yang dipercaya menjaga kawasan Gunung Gede. Konon, Kuta Tanggeuhan merupakan salah satu titik energi yang digunakan oleh Eyang Surya Kencana dan para pengikutnya untuk menyelaraskan kekuatan alam dan manusia.
Legenda lain menyebutkan bahwa tempat ini menjadi lokasi pelarian terakhir dari salah satu keluarga bangsawan Sunda Galuh yang menghindari pertempuran pada masa perebutan kekuasaan antara kerajaan-kerajaan lokal dan penjajah asing. Karena takut tempat suci ini dinodai, masyarakat sengaja menyembunyikannya di tengah hutan agar tetap lestari hingga kini.
Fungsi Spiritual dan Sosial Situs di Masa Lalu
Situs Kuta Tanggeuhan diyakini tidak hanya sebagai tempat perlindungan, tetapi juga sebagai pusat spiritual masyarakat Sunda zaman dulu. Fungsi utamanya sebagai tempat pertapaan, meditasi, dan penyatuan energi spiritual dengan alam. Dalam struktur masyarakat Sunda lama, tempat seperti ini merupakan bagian dari sistem kepercayaan Sunda Wiwitan yang menjunjung tinggi keseimbangan antara alam, manusia, dan Sang Hyang Kersa (Tuhan Yang Maha Kuasa).
Di digua, situs ini juga menjadi tempat berkumpulnya para tokoh adat dan pemimpin lokal saat membahas keputusan penting dalam masyarakat.
Baca juga: Daftar Bupati Cianjur dari Masa ke Masa Lengkap dan Terbaru
Perlindungan Situs dari Kepunahan Budaya
Hingga saat ini, Situs Kuta Tanggeuhan belum termasuk dalam daftar resmi cagar budaya nasional. Meski begitu, masyarakat lokal melalui Lembaga Adat dan Pemuda Desa Batulawang menjaga dan merawat situs ini secara turun-temurun. Beberapa komunitas pecinta sejarah dan budaya Sunda juga mulai melirik tempat ini sebagai objek penting pelestarian nilai-nilai leluhur.
Beberapa ancaman yang dihadapi situs ini antara lain adalah ekspansi lahan pertanian, ketidaktahuan generasi muda, serta minimnya perhatian dari pemerintah. Namun, harapan tetap ada. Kini semakin banyak wisatawan sejarah dan pegiat budaya yang mulai melakukan pendokumentasian serta publikasi agar Situs Kuta Tanggeuhan bisa diakui secara resmi dan mendapat perlindungan hukum.
Situs Kuta Tanggeuhan dalam Perspektif Wisata Budaya
Potensi Situs Kuta Tanggeuhan sebagai destinasi wisata budaya dan spiritual sangat besar. Keunikan legenda, kekayaan nilai budaya, dan keasrian alamnya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin mengalami nuansa mistis sekaligus menenangkan.
Beberapa komunitas lokal dan tokoh muda di Cipanas bahkan sudah mulai membuat paket wisata spiritual dan edukasi sejarah yang berpusat pada situs ini. Konsep wisata ini tidak hanya berorientasi pada ekonomi, tetapi juga sebagai cara mengedukasi sobat Cianjur tentang pentingnya melestarikan warisan budaya.
Akses Lokasi dan Kondisi Terkini
Untuk mencapai Situs Kuta Tanggeuhan, sobat Cianjur harus menuju Dusun Cidaweung di Desa Batulawang, Cipanas. Dari jalan utama Cipanas – Cianjur, akses bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi hingga desa, lalu dilanjutkan dengan berjalan kaki menelusuri jalan setapak sejauh 1–2 kilometer.
Karena belum tersentuh pembangunan wisata secara formal, infrastruktur menuju lokasi masih sangat alami. Hal ini justru menjadi daya tarik bagi pecinta petualangan dan pencari pengalaman spiritual. Namun, penting untuk selalu menjaga kebersihan dan menghormati norma adat saat mengunjungi lokasi ini.
Penelitian dan Harapan ke Depan
Sejumlah akademisi dan arkeolog lokal telah menyatakan ketertarikan untuk meneliti lebih dalam mengenai struktur dan sejarah situs ini. Harapannya, keberadaan Situs Kuta Tanggeuhan bisa masuk dalam peta sejarah budaya Sunda secara nasional, bahkan mungkin dunia.
Dengan semakin banyaknya publikasi, seperti artikel ini dan gerakan pelestarian yang terus digalakkan, sobat Cianjur bisa ikut berkontribusi dalam menjaga warisan leluhur agar tidak punah ditelan zaman.
Jika sobat Cianjur ingin menelusuri lebih lanjut atau bahkan ingin berkunjung secara langsung, disarankan untuk berkoordinasi dengan aparat desa atau tokoh adat setempat. Selain mendapatkan informasi akurat, sobat Cianjur juga bisa memastikan kunjungan tetap dalam koridor yang menghormati adat dan budaya lokal.
Wisata Lainnya
Daftar wisata di Cianjur lainnya