CIANJUR.CO – Salah satu lagu yang dibawakan oleh penyanyi profesional @kanayawhu dengan judul “Karembong Hejo” berhasil menghipnotis ribuan penonton dalam gelaran acara Abdi Nagri Nganjang Ka Warga ke-28 yang digelar di Pantai Cemara Ciwidig, Cianjur pada malam minggu lalu (1 November 2025). Acara yang selalu menjadi magnet bagi masyarakat Jawa Barat ini kembali menorehkan kenangan indah melalui perpaduan musik, budaya, dan pesan cinta tanah kelahiran.

Penampilan yang Memukau Ribuan Penonton
Sejak awal acara dimulai, suasana Pantai Cemara sudah terasa berbeda. Ribuan penonton dari berbagai daerah seperti Cianjur, Garut, Tasik, Bandung dan Sukabumi memadati area utama panggung terbuka.
Lampu-lampu panggung berpendar di bawah langit malam, memantul di permukaan ombak yang tenang. Namun, puncak emosi benar-benar terasa ketika @kanayawhu membawakan lagu Karembong Hejo — lagu yang begitu kental dengan nuansa Sunda dan pesan moral yang dalam.
Dengan suara lembut namun bertenaga, Kanayawhu membawakan lagu itu dengan penuh emosi. Aransemen musik yang digarap oleh Emka 9, menghadirkan harmoni yang epik.
Baca juga: Acara Abdi Nagri Nganjang Ka Warga ke-28 Di Pantai Cemara Ciwidig Di Padati Ribuan Warga
Para Pejabat Turut Meenyaksikan Dengan Khidmat
Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi (KDM), Bupati (Wahyu) dan Wabup (Ramzi) Cianjur, serta para pejabat Pemprov turut menyaksikan visualisasi dari lagu Karembong Hejo dengan khidmat. Lirik yang sarat makna di tambah tarian yang dibawakan dengan selendang hijau memberikan pesan yang mendalam.
Aransemen Musik Epik dari Emka 9
Tidak bisa dipungkiri, salah satu kekuatan terbesar dalam lagu Karembong Hejo terletak pada aransemen musiknya. Emka 9, yang dikenal dengan gaya musik etnik kontemporer, berhasil memadukan unsur tradisional dengan sentuhan sinematik modern. Setiap bagian dari lagu tersebut terasa seperti perjalanan emosional yang menggambarkan rasa rindu, kehilangan, dan penghormatan terhadap tanah kelahiran.
Lagu berdurasi delapan menit itu tidak hanya sekadar pertunjukan musik, tetapi juga pengalaman spiritual bagi pendengarnya. Suasana yang hening dan penuh khidmat tercipta di sepanjang lagu.
Makna di Balik Lagu Karembong Hejo
Judul Karembong Hejo secara harfiah berarti “selendang hijau” dalam bahasa Sunda. Namun, di balik kesederhanaan kata itu tersimpan filosofi mendalam. Dalam budaya Sunda, karembong atau selendang sering diidentikkan dengan simbol kasih sayang, kelembutan, dan perlindungan seorang ibu terhadap anaknya. Sementara warna hijau (hejo) melambangkan kesuburan, kedamaian, dan harapan baru.
Melalui lagu ini, Karembong Hejo menggambarkan sosok ibu yang selalu menjadi pelindung dan sumber kekuatan bagi anak-anaknya, bahkan ketika jarak dan waktu memisahkan. Lagu ini juga bisa dimaknai sebagai bentuk penghormatan terhadap tanah kelahiran — bumi tempat seseorang tumbuh dan berakar.
Pesan moral yang tersirat dalam lagu ini sangat kuat: jangan pernah melupakan akar budaya dan tanah tempat kita berasal. Dalam arus modernisasi dan globalisasi yang semakin deras, Karembong Hejo menjadi pengingat agar generasi muda tetap menjunjung tinggi nilai-nilai lokal dan kebanggaan terhadap identitas Sunda.
Perpaduan Musik dan Budaya Lokal
Salah satu daya tarik terbesar dari penampilan ini adalah bagaimana musik dan budaya lokal berpadu harmonis di atas satu panggung. Tarian latar oleh gadis dengan kebaya dan selendang hijau menambah kekuatan visual dalam lagu tersebut. Dengan gerakan yang lembut dan anggun, ia menari menggunakan selendang hijau yang melambai mengikuti irama musik. Setiap gerakan tangan dan kaki seperti mengisyaratkan kisah tentang kehidupan, cinta, dan perjuangan di tanah Sunda.
Berikut adalah lirik lagu dari Karembong Hejo yang penuh dengan makna tersimpan didalamnya:
LYRIC 1:
GUNUNG NYINGRAYKEUN HALIMUN.. KALAKAY MURAG NGAGUPAY
SRANGENGE MUKAKEUN POE.. CUNDUK ISUK MUNGKAS PEUTING
TINGTRIM PAMATUHAN ATI.. SUMIRAT RUWAT TAUNAN
LYRIC 2:
GALURA POE HAREUPAN.. LALAKON URANG DI GELAR
SAMANGSA ALAM KA TUKANG.. CUNDUK WAKTU MAPAY RASA
MAPAGKEUN POE HAREPAN
LYRIC 3:
NANGGUNG INDUNG.. NGALAS BAPAK
NGITUNG RATUG TUTUNGGULAN.. DOG DOG LOJOR DODONGKOAN
DULUR KUMPUL NAREMBONGAN.. NAPAK LALAKON KASORANG
BRIDGE:
SEAH OMBAK PANINEUNGAN.. MAHEUTKEUN POE MUGARAN
JANGJI PASINI DUAAN.. JUCUNG GELUNG PANGAUBAN
REFF 1:
SAMPING KAASIH MINDINGAN.. BASISIR MIRIG NYAKSIAN
SAGARA NEGRAKEUN RASA.. REMA MAHEUTKEUN KATRESNA
NGAWANGUN TUJUH TALAGA..
MUNGKAS PEURIHNA SUNGAPAN.. NGAMBAH LANGIT LALAYARAN
REFF 2:
MALATI PUPUNDEN ATI.. MANEUH DEDEH DI LABUAN
GEUGEUT NYI RATU MARENGAN
MALATI PUPUNDEN ATI.. MANEUH DEDEH DI PAKUAN
GEUGEUT NYI RATU MARENGAN
KAREMBONG HEJO NANGLIAN
LYRIC 4:
GALURA POE HAREUPAN.. LALAKON URANG DI GELAR
SAMANGSA ALAM KA TUKANG.. CUNDUK WAKTU MAPAY RASA
MAPAGKEUN POE HAREPAN
LYRIC 5:
NANGGUNG INDUNG.. NGALAS BAPAK
NGITUNG RATUG TUTUNGGULAN.. DOG DOG LOJOR DODONGKOAN
DULUR KUMPUL NAREMBONGAN.. NAPAK LALAKON KASORANG
REFF 3:
MALATI PUPUNDEN ATI.. MANEUH DEDEH DI CIDAUN
GEUGEUT NYI RATU MARENGAN
MALATI PUPUNDEN ATI.. MANEUH DEDEH DI PALAKA
MUNGKAS PEURIHNA SUNGAPAN.. NGAMBAH LANGIT LALAYARAN
REFF 4:
MALATI PUPUNDEN ATI.. MANEUH DEDEH DI CIDAUN
GEUGEUT NYI RATU MARENGAN
MALATI PUPUNDEN ATI.. MANEUH DEDEH DI CIDAUN
GEUGEUT NYI RATU MARENGAN
KAREMBONG HEJO NANGLIAN




