CIANJUR.CO – Kecamatan Cidaun, yang berada di wilayah selatan Kabupaten Cianjur, kembali menjadi sorotan warga cianjur selatan, setelah Bupati Cianjur, Dr. Mohammad Wahyu Ferdian, turun langsung ke lapangan untuk melaksanakan kegiatan Gorol (Gotong Royong Lobaan) perbaikan jalan di Cidaun pada Jumat, 7 November 2025.
Kegiatan ini menjadi simbol nyata bahwa semangat gotong royong masih menjadi bagian penting dalam budaya masyarakat Cianjur. Melalui Gorol, pemerintah daerah menunjukkan komitmen untuk mendekatkan diri kepada masyarakat sekaligus mempercepat proses pembangunan, terutama di sektor infrastruktur jalan dan fasilitas umum lainnya.
Semangat Gotong Royong yang Dihidupkan Kembali
Gotong royong merupakan salah satu nilai luhur bangsa Indonesia yang sudah mengakar kuat di tengah masyarakat. Di era modern saat ini, nilai tersebut sering kali terkikis oleh pola hidup individualis. Namun, melalui kegiatan Gorol yang diinisiasi oleh Bupati Cianjur, semangat kebersamaan itu kembali digelorakan.
Bupati Wahyu Ferdian menegaskan bahwa pembangunan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif masyarakat. Melalui kebersamaan dan kerja kolektif, berbagai persoalan pembangunan dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan efisien.
Kegiatan Gorol / Perbaikan Jalan di Cidaun: Bukti Kepedulian Pemerintah terhadap Wilayah Selatan
Fokus pada Infrastruktur Jalan
Kecamatan Cidaun dikenal sebagai salah satu wilayah yang memiliki potensi besar, terutama di sektor pertanian, perkebunan, dan pariwisata pesisir. Namun, aksesibilitas yang terbatas sering kali menjadi kendala utama bagi warga. Dalam kegiatan Gorol kali ini, fokus utama diarahkan pada perbaikan dan pemeliharaan jalan penghubung antar desa.
Melalui gotong royong bersama warga, Bupati Wahyu Ferdian ingin memastikan bahwa pembangunan di Cianjur selatan tidak tertinggal dari wilayah utara. Akses jalan yang baik diharapkan mampu mempercepat distribusi hasil pertanian dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Bupati juga menegaskan bahwa kegiatan Gorol bukan hanya agenda simbolis, melainkan bentuk kerja nyata untuk membangun Cianjur secara merata. Ia turut bergabung langsung bersama masyarakat, mengangkat batu, membersihkan saluran air, dan membantu pengangkutan material jalan.
“Alhamdulillah saya bisa kembali beraktivitas gorol bersama masyarakat di Kecamatan Cidaun. Kita Gaspoll terus pembangunan jalan untuk Cianjur yang lebih Lecir!” tulis bupati di akun instagram resminya @dr.mohammadwahyu.
Kolaborasi antara Pemerintah dan Masyarakat
Salah satu poin penting dari kegiatan ini adalah kolaborasi. Pemerintah daerah tidak bekerja sendiri, melainkan bersama-sama dengan perangkat desa, tokoh masyarakat, dan warga sekitar. Semua elemen ikut terlibat, dari pelajar hingga petani.
Kolaborasi ini memperlihatkan wajah baru birokrasi yang partisipatif — di mana pejabat daerah tidak hanya memerintah dari balik meja, tetapi hadir di tengah masyarakat untuk mendengar langsung aspirasi mereka.
Gotong royong juga menjadi ajang mempererat silaturahmi antarwarga sekaligus antara pemerintah dan rakyatnya. Suasana kebersamaan yang tercipta di lapangan menunjukkan bahwa ketika pemerintah dan masyarakat bersatu, segala hal dapat dicapai dengan lebih baik.
Momentum Membangun Kepercayaan Publik
Kehadiran Bupati di Tengah Warga
Kehadiran Bupati Cianjur di tengah kegiatan masyarakat bukan hal baru. Sejak menjabat, Dr. Mohammad Wahyu Ferdian dikenal aktif turun langsung ke berbagai kecamatan untuk melihat kondisi masyarakat dan mendengarkan keluhan mereka.
Kegiatan Gorol di Cidaun menjadi salah satu bentuk nyata pendekatan humanis tersebut. Banyak warga yang menyambut antusias kehadiran Bupati, bahkan sebagian ikut berinteraksi langsung sambil menyampaikan aspirasi mereka.
Langkah ini dianggap penting dalam membangun kepercayaan publik terhadap pemerintah daerah. Ketika masyarakat melihat pemimpinnya ikut bekerja di lapangan, muncul rasa percaya dan semangat untuk ikut berkontribusi.
Menumbuhkan Rasa Memiliki terhadap Pembangunan
Selain mempercepat realisasi program kerja, kegiatan Gorol juga memiliki dampak sosial yang kuat. Masyarakat merasa dilibatkan langsung dalam proses pembangunan, bukan sekadar penerima manfaat.
Partisipasi warga inilah yang menjadi kunci keberhasilan pembangunan berkelanjutan. Dengan merasa memiliki, mereka akan ikut menjaga dan merawat hasil pembangunan tersebut. Jalan yang dibangun bersama, misalnya, akan lebih diperhatikan oleh masyarakat agar tidak cepat rusak.
Cidaun: Wilayah Potensial yang Terus Berkembang
Potensi Alam dan Ekonomi
Cidaun memiliki potensi alam yang melimpah, mulai dari pesisir pantai, lahan pertanian subur, hingga kawasan wisata yang menarik. Namun, potensi itu belum sepenuhnya tergarap karena keterbatasan infrastruktur dasar.
Melalui kegiatan Gorol perbaikan jalan di Cidaun, pemerintah berupaya membuka kembali akses menuju wilayah-wilayah potensial, agar hasil bumi dan produk lokal dapat didistribusikan dengan lebih cepat ke pusat kota Cianjur maupun luar daerah.
Peningkatan akses jalan diharapkan mampu mendorong pertumbuhan sektor pariwisata, terutama destinasi seperti Pantai Cemara, Pantai Jayanti, dan kawasan hutan Ciwidig yang selama ini menjadi daya tarik wisatawan.
Sinergi Pembangunan dari Desa ke Kabupaten
Dalam setiap kegiatan Gorol, pemerintah kabupaten tidak hanya membawa peralatan, tetapi juga memfasilitasi kebutuhan bahan bangunan dasar. Desa-desa yang terlibat pun saling membantu satu sama lain.
Sinergi ini menjadi contoh model pembangunan dari bawah ke atas di mana inisiatif masyarakat menjadi titik awal, sementara pemerintah berperan sebagai pendukung dan pengarah.
Program Gorol diharapkan menjadi agenda rutin yang menyentuh berbagai kecamatan, tidak hanya di wilayah selatan, tetapi juga tengah dan utara Cianjur.
Dampak Sosial dan Kultural dari Gorol
Membangun Kepedulian Sosial
Kegiatan seperti Gorol membawa dampak positif yang luas. Selain memperbaiki fasilitas umum, kegiatan ini juga meningkatkan kepedulian sosial. Masyarakat yang sebelumnya jarang berinteraksi kini dapat bekerja sama, saling membantu, dan mempererat rasa kebersamaan.
Tradisi gotong royong yang dahulu sering dilakukan secara spontan kini mendapatkan dorongan baru melalui program pemerintah. Hal ini memperkuat karakter masyarakat Cianjur yang dikenal ramah, religius, dan penuh solidaritas.
Menjadi Teladan bagi Generasi Muda
Generasi muda juga turut dilibatkan dalam kegiatan Gorol. Para pelajar dan mahasiswa lokal ikut bergabung membersihkan lingkungan dan membantu pengangkutan bahan bangunan.
Melalui kegiatan seperti ini, nilai-nilai kepemimpinan, kerja keras, dan tanggung jawab sosial dapat tertanam sejak dini.
Transformasi Kepemimpinan di Cianjur
Pemimpin yang Dekat dengan Rakyat
Gaya kepemimpinan Dr. Mohammad Wahyu Ferdian yang terbuka dan komunikatif menjadi salah satu ciri khas pemerintahannya. Ia tidak segan turun langsung, berdialog, bahkan ikut bekerja bersama warga.
Pendekatan ini membuat banyak masyarakat merasa lebih dekat dengan pemerintah daerah. Bupati tidak hanya hadir dalam acara seremonial, tetapi juga benar-benar menyatu dalam kegiatan warga.
Terlihat dalam beberapa kegiatan gorol, beliau tak segan langsung terlibat mengangkat bahan-bahan untuk adukan jalan meskipun sedang menggunakan pakaian dinas.
Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak cukup dengan kebijakan, tetapi juga membutuhkan sentuhan empati dan keteladanan.
Komitmen untuk Pemerataan Pembangunan
Salah satu tantangan besar bagi Kabupaten Cianjur adalah kesenjangan pembangunan antara wilayah utara dan selatan. Melalui kegiatan seperti Gorol, Bupati berupaya mewujudkan pemerataan tersebut.
Wilayah selatan seperti Cidaun, Takokak, Cibinong, kini mulai mendapat perhatian serius. Peningkatan infrastruktur jalan, perbaikan fasilitas pendidikan, dan penguatan ekonomi lokal menjadi bagian dari agenda prioritas.
Program ini juga diharapkan dapat menekan angka kemiskinan dan membuka peluang kerja baru bagi masyarakat di daerah terpencil.
Harapan ke Depan: Mewujudkan Cianjur yang Lebih Baik
Gorol sebagai Gerakan Berkelanjutan
Bupati Wahyu Ferdian berencana menjadikan kegiatan Gorol sebagai gerakan rutin di seluruh kecamatan. Tidak hanya di Cidaun, tetapi juga di wilayah lain yang membutuhkan percepatan pembangunan.
Gerakan ini diharapkan mampu menjadi model kolaboratif yang melibatkan seluruh elemen — mulai dari pemerintah daerah, aparat desa, pelajar, tokoh agama, hingga kelompok masyarakat.
Dengan semangat kebersamaan, setiap pembangunan yang dilakukan akan memiliki nilai sosial yang tinggi sekaligus memperkuat rasa cinta terhadap daerah sendiri.
Cianjur Menuju Masa Depan yang Maju dan Berdaya Saing
Melalui kegiatan sederhana seperti Gorol, nilai besar sedang ditanamkan: bahwa membangun daerah tidak hanya tentang anggaran, tetapi juga tentang kesadaran bersama.
Cianjur kini bergerak menuju masa depan yang lebih maju dan berdaya saing. Dengan kepemimpinan yang inklusif dan masyarakat yang aktif, pembangunan akan berjalan secara merata dan berkelanjutan.
Kegiatan Gorol yang dilaksanakan oleh Bupati Cianjur dr. Mohammad Wahyu Ferdian di Kecamatan Cidaun pada Jumat, 7 November 2025, menjadi cerminan nyata semangat kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat.
Inisiatif ini bukan sekadar membersihkan lingkungan atau memperbaiki jalan, tetapi juga menjadi simbol dari persatuan, kepedulian, dan tanggung jawab kolektif dalam membangun Cianjur yang lebih baik.
Melalui gotong royong, semua pihak diingatkan kembali bahwa pembangunan sejati lahir dari kerja bersama, bukan dari satu pihak saja. Dan Cianjur, dengan semangat kebersamaan yang terus menyala, siap melangkah menuju masa depan yang lebih cerah.





